Empat Pelajar Thailand di SMKN 1
Baureno
Suka Nasi Pecel, Namun Kesulitan
Komunikasi
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com –Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak sekitar 30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan. Buktinya empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak dua bulan lalu.
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut, tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya.Seusai upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing kelasnya.Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat pelajar.Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti pelajar Indonesia.
Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang.Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka."Namanya sulit, panggilannya juga unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn, Thammachon dan Punyagon."Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan Men," sambungnya.
Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan.Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri.Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek.Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar lainnya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah yang dipimpinnya. Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya. Serta ada empat pelajar Thailand lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.
Mereka berada di Indonesia terkait program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun. Kalau tahun ini dengan Thailand, tapi tahun depan rencananya dengan Malaysia. Selain itu dua Negara dari luar Asia Tenggara seperti Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMK Negeri 1 Baureno.
"Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran.Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand," ungkapnya.
Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016.Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri."Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya.
Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya. "Sudah saatnya go internasional, bukan lagi berfikir global," tandasnya.
Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre.Selain para pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah, juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
"Suka makan belut, ikan dan gurami bakar.Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut."Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang bisa.Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
blokBojonegoro.com –Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak sekitar 30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan. Buktinya empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak dua bulan lalu.
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut, tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya.Seusai upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing kelasnya.Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat pelajar.Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti pelajar Indonesia.
Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang.Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka."Namanya sulit, panggilannya juga unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn, Thammachon dan Punyagon."Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan Men," sambungnya.
Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan.Para siswa banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri.Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek.Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar lainnya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah yang dipimpinnya. Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno yang ada pertukaran pelajarnya. Serta ada empat pelajar Thailand lainnya belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.
Mereka berada di Indonesia terkait program Southeast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama lima tahun. Kalau tahun ini dengan Thailand, tapi tahun depan rencananya dengan Malaysia. Selain itu dua Negara dari luar Asia Tenggara seperti Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMK Negeri 1 Baureno.
"Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya, sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran.Karena ada juga anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand," ungkapnya.
Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016.Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri."Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya.
Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar. Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya. "Sudah saatnya go internasional, bukan lagi berfikir global," tandasnya.
Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati kesehariannya di Kota Ledre.Selain para pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah, juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
"Suka makan belut, ikan dan gurami bakar.Tapi suka juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut."Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang bisa.Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
1.
Mencari hubungan
antara struktur teks berita dengan peristiwa yang terjadi.
ü Orientasi berita, merupakan pembuka
tentang hal yang akan diberitakan.
ü Peristiwa, merupakan tahap
inti dari berita. Pada tahap ini berita dinarasikan sedemikian rupa hingga
tersaji beberapa fakta yang dimunculkan kemudian.
ü Sumber Berita, sumber berita
tidak selalu berada di akhir berita, ia bisa berada di dalam berita itu
sendiri.
No
|
Struktur teks
|
Kalimat dalam
teks
|
1
|
Orientasi
|
Meskipun Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari
kota yang berjarak sekitar 30 kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia
pendidikan. Buktinya empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang
berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak dua bulan lalu.
|
2
|
Peristiwa
|
1
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut,
tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya. Seusai upacara di halaman
sekolah, para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing kelasnya. Tetapi di
ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat pelajar. Mungkin jika
dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti pelajar Indonesia.
2
Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang
sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang. Keempat pelajar asal
Negara Gajah Putih itu diketahui setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno
menunjukkan Paspor mereka. "Namanya sulit, panggilannya juga unik,"
kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
3
Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn,
Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan
Men," sambungnya.
4
Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan. Para siswa
banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu
memperkenalkan diri. Pasalnya kalau di Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan
jelek. Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar
lainnya.
5
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan,
para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di
sekolah yang dipimpinnya. Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat
istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
6
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno
yang ada pertukaran pelajarnya. Serta ada empat pelajar Thailand lainnya
belajar di SMK Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.
7
Mereka berada di Indonesia terkait program Southeast
Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec),
Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama
lima tahun. Kalau tahun ini dengan Thailand, tapi tahun depan rencananya
dengan Malaysia. Selain itu dua Negara dari luar Asia Tenggara seperti
Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMK Negeri
1 Baureno.
8
"Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya,
sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran. Karena ada juga
anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand," ungkapnya.
Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016. Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri. "Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk bersaing," imbuhnya.
9
Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar
luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar.
Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama dengan Axio, Honda dan
perusahan besar lainnya. "Sudah saatnya go internasional, bukan lagi
berfikir global," tandasnya.
10
Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati
kesehariannya di Kota Ledre. Selain para pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah,
juga banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
11
"Suka makan belut, ikan dan gurami bakar. Tapi suka
juga dengan Nasi Pecel," terang salah seorang guru, menirukan Chok
(Chokcahi) sapaan akrabnya.
12
Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa
isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut.
"Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang bisa. Tadi
belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
|
3
|
Sumber berita
|
1
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
2
Chok (Chokcahi)
|
2.
Menemukan ciri
kebahasaan keterangan dalam teks berita.
No
|
Paragraf
|
Keterangan
|
||||
waktu
|
Tempat
|
Tujuan
|
Cara
|
Alat
|
||
1
|
1
Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1
Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak sekitar 30
kilometer, namun sudah mendunia melalui dunia pendidikan.
2
Buktinya empat
pelajar Thailand belajar di sekolah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak
dua bulan lalu.
|
dua bulan lalu.
|
Kabupaten
Lamongan,
Kabupaten
Bojonegoro
|
-
|
dengan Kabupaten
Lamongan
|
dengan
|
2
|
1
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut,
tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya.
2
Seusai upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti
pelajaran di masing-masing kelasnya.
3
Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat
empat pelajar.
4
Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti
pelajar Indonesia.
|
Seusai upacara
|
di halaman
sekolah,
di ruang Kepala
Sekolah SMKN 1 Baureno,
di masing-masing
kelasnya.
|
-
|
-
|
-
|
3
|
1
Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang
sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus
daun pisang.
2
Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu diketahui
setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka.
3
"Namanya
sulit, panggilannya juga unik," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Baureno, Imam Wahjono.
|
-
|
-
|
-
|
dengan dibungkus
daun pisang.
|
dengan
|
4
|
1
Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn,
Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan
Men," sambungnya.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
1
Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan. Para siswa
banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan
diri.
2
Pasalnya kalau di
Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek.
3
Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka
seperti pelajar lainnya.
|
saat pertama
|
di sekolahan
di Kota Ledre
|
-
|
-
|
-
|
6
|
1
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan,
para pelajar Thailand sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di
sekolah yang dipimpinnya.
2
Mereka juga
diajarkan mengenal budaya, adat istiadat dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan Bojonegoro.
|
tanggal 31 Juli
sampai 30 September
|
di sekolah
|
-
|
dengan Bojonegoro
|
dengan
|
7
|
1
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno
yang ada pertukaran pelajarnya.
2
Serta ada empat pelajar Thailand lainnya belajar di SMK
Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.
|
-
|
di SMK Futuhiyah
Mrage, Demak, Jawa Tengah
|
-
|
-
|
-
|
8
|
1
Mereka berada di Indonesia terkait program Southeast
Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec),
Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama
lima tahun.
2
Kalau tahun ini
dengan Thailand, tapi tahun depan rencananya dengan Malaysia.
3
Selain itu dua
Negara dari luar Asia Tenggara seperti Germany dan Prancis juga bersedia
diajak pertukaran pelajar dengan SMK
Negeri 1 Baureno.
|
selama lima tahun
tahun depan
|
di Indonesia
Thailand
Malaysia
Germany dan
Prancis
|
-
|
dengan Malaysia ,
dengan SMK Negeri 1 Baureno.
|
dengan
|
9
|
1
"Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya,
sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran.
2
Karena ada juga
anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand," ungkapnya.
|
-
|
di Thailand
|
-
|
-
|
-
|
10
|
1
Tujuannya selain mengenal dua negara juga persiapan
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016.
2
Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para
siswa yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri.
3
"Ini bisa
menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk
bersaing," imbuhnya.
|
-
|
diluar negeri
|
untuk
|
-
|
-
|
11
|
1
Pasalnya syarat untuk
bisa kerja sama pertukaran pelajar luar negeri, sekolahnya harus sudah
bekerja sama dengan perusahan besar.
2
Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja samadengan Axio, Honda dan perusahan besar
lainnya.
3
"Sudah saatnya
go internasional, bukan lagi berfikir global," tandasnya.
|
-
|
Axio, Honda dan
perusahan besar lainnya.
|
untuk
|
dengan Axio,
Honda dan perusahan besar lainnya
|
dengan
|
12
|
1
Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati
kesehariannya di Kota Ledre.
2
Selain para pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah, juga
banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
|
-
|
di Kota Ledre
|
-
|
-
|
-
|
13
|
1
"Suka makan belut, ikan dan gurami bakar. Tapi suka
juga dengan Nasi Pecel,"
terang salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
|
-
|
-
|
-
|
dengan Nasi Pecel
|
dengan
|
14
|
1
Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan bahasa
isyarat, karena perlu memahamkan para siswa luar negeri tersebut.
2
"Belajar Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat
siang bisa.
3
Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok
disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
|
Tadi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3.
Menemukan cirri
kebahasaan (verba transitif dan verba pewarta).
No
|
Paragraf
|
Verba
|
|
Transitif
|
Pewarta
|
||
1
|
1
Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1
Baureno, Kabupaten Bojonegoro jauh dari kota yang berjarak sekitar 30
kilometer, namun sudah mendunia
melalui dunia pendidikan.
2
Buktinya empat pelajar Thailand belajar di sekolah yang
berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan itu sejak dua bulan lalu.
|
mendunia
|
-
|
2
|
1
Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke sekolah tersebut,
tidak tampak berbeda pada sekolah pada umumnya.
2
Seusai upacara di halaman sekolah, para siswa mengikuti pelajaran di masing-masing
kelasnya.
3
Tetapi di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, terdapat empat
pelajar.
4
Mungkin jika dilihat sekilas tidak jauh berbeda seperti
pelajar Indonesia.
|
mengikuti
|
-
|
3
|
1
Ternyata mereka empat pelajar dari Thailand yang sedang
sarapan 'Nasi Pecel' dengan dibungkus daun pisang.
2
Keempat pelajar asal Negara Gajah Putih itu diketahui
setelah salah seorang guru SMKN 1 Baureno menunjukkan Paspor mereka.
3
"Namanya
sulit, panggilannya juga unik,"
kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno, Imam Wahjono.
|
menunjukkan
|
kata
|
4
|
1
Dalam identitas tertulis, Mr. Chokcahi, Matikorn,
Thammachon dan Punyagon. "Ada yang dipanggil Chok, Korn, Chun dan
Men," sambungnya.
|
-
|
sambungnya
|
5
|
1
Tidak hanya itu, saat pertama di sekolahan. Para siswa
banyak yang tertawa ketika para pelajar asal Negeri Seribu Pagoda itu memperkenalkan diri.
2
Pasalnya kalau di
Kota Ledre, 'Chok' identik ucapan jelek.
3
Namun mereka tetap belajar bersama dan menerima mereka seperti pelajar
lainnya.
|
Memperkenalkan
menerima
|
-
|
6
|
1
Kepala Sekolah SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono menjelaskan, para pelajar Thailand
sejak tanggal 31 Juli sampai 30 September belajar di sekolah yang
dipimpinnya.
2
Mereka juga diajarkan mengenal budaya, adat istiadat dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan Bojonegoro.
|
menjelaskan
|
-
|
7
|
1
"Se-Kabupaten Bojonegoro, hanya SMK Negeri 1 Baureno
yang ada pertukaran pelajarnya.
2
Serta ada empat pelajar Thailand lainnya belajar di SMK
Futuhiyah Mrage, Demak, Jawa Tengah," jelasnya.
|
-
|
jelasnya
|
8
|
1
Mereka berada di Indonesia terkait program Southeast
Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec),
Organisasi Kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu akan diadakan selama
lima tahun.
2
Kalau tahun ini
dengan Thailand, tapi tahun depan rencananya dengan Malaysia.
3
Selain itu dua Negara dari luar Asia Tenggara seperti
Germany dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMK Negeri
1 Baureno.
|
-
|
-
|
9
|
1
"Mereka belajar biasa seperti anak pada umumnya,
sebelum pertukaran pelajar ada sinkronisasi mata pelajaran.
2
Karena ada juga
anak SMK Negeri 1 Baureno belajar di Thailand," ungkapnya.
|
-
|
ungkapnya
|
10
|
1
Tujuannya selain mengenal
dua negara juga persiapan menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) tahun 2016.
2
Sehingga berdampak ke lembaga lebih besar, sebab para siswa
yang berjumlah 1.191 siswa harus bersaing untuk bisa belajar diluar negeri.
3
"Ini bisa menjadi spirit, penyemangat anak-anak untuk
bersaing," imbuhnya.
|
Mengenal
menghadapi
|
imbuhnya
|
11
|
1
Pasalnya syarat untuk bisa kerja sama pertukaran pelajar
luar negeri, sekolahnya harus sudah bekerja sama dengan perusahan besar.
2
Seperti halnya SMK Negeri 1 Baureno sudah bekerja sama
dengan Axio, Honda dan perusahan besar lainnya.
3
"Sudah saatnya
go internasional, bukan lagi berfikir global," tandasnya.
|
-
|
tandasnya
|
12
|
1
Tampak para pelajar Thailand tersebut sangat menikmati kesehariannya di Kota
Ledre.
2
Selain para pelajar SMK Negeri 1 Baureno ramah, juga
banyak makanan yang tidak didapat di negeranya itu.
|
menikmati
|
-
|
13
|
1
"Suka makan belut, ikan dan gurami bakar. Tapi suka
juga dengan Nasi Pecel," terang
salah seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
|
-
|
terang salah
seorang guru, menirukan Chok (Chokcahi) sapaan akrabnya.
|
14
|
1
Selain itu para guru yang mengajar juga menggunakan
bahasa isyarat, karena perlu memahamkan
para siswa luar negeri tersebut.
2
"Belajar
Bahasa Indonesia juga, selamat pagi-selamat siang bisa.
3
Tadi belajar otak atik motor," pungkas Chok disampaikan guru SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
|
Mengajar
Menggunakan
memahamkan
|
pungkas Chok
disampaikan guru SMKN 1 Baureno
|
Pramuka SMKN 1 Lantik Bantara
Laksana di Tuban
Rabu, 20 Mei 2015 20:00:15
Pengirim: Alfa Beta
blokBojonegoro.com - Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan tersebut dilaksanakan di beberapa titik tempat yang berbeda, yaitu di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.Sekitar pukul 09.00 WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalai beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal.Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun, kecuali peta buta.Adapun long march yang ditempuh tersebut dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5 jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan. Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat. Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik.“Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan.“Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh. Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. [lis]
blokBojonegoro.com - Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan tersebut dilaksanakan di beberapa titik tempat yang berbeda, yaitu di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.Sekitar pukul 09.00 WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalai beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal.Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun, kecuali peta buta.Adapun long march yang ditempuh tersebut dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5 jam, pada pukul 17.30 WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir sekaligus tempat pelantikan. Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat. Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik.“Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan.“Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh. Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. [lis]
1.
Mencari hubungan
antara struktur teks berita dengan peristiwa yang terjadi.
v Orientasi berita, merupakan pembuka
tentang hal yang akan diberitakan.
v Peristiwa, merupakan tahap
inti dari berita. Pada tahap ini berita dinarasikan sedemikian rupa hingga tersaji
beberapa fakta yang dimunculkan kemudian.
v Sumber Berita, sumber berita
tidak selalu berada di akhir berita, ia bisa berada di dalam berita itu
sendiri.
No
|
Struktur teks
|
Kalimat dalam
teks
|
1
|
Orientasi
|
Sesuai program kerja yang telah disusun,
maka pada hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus pelantikan
bagi Bantara dan Laksana Penegak. Proses ujian dan pelantikan tersebut
dilaksanakan di beberapa titik tempat yang berbeda, yaitu di SMKN 1
Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa
Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan,
Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
2
|
Peristiwa
|
1
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X
dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan
pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro. Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan
menuju Sendang Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Sekitar pukul 09.00
WIB peserta sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalai beberapa ujian
yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan
laksana penegak.
2
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan dengan
berjalan kaki dari Sendang Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar,
kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal.
Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk
apapun, kecuali peta buta. Adapun long march yang ditempuh tersebut
dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko,
Kabupaten Tuban.
3
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5 jam, pada pukul 17.30
WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir
sekaligus tempat pelantikan. Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil
menyelesaikan ujian dan dapat dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana
penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
4
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat. Tepat
diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera Merah
Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta
dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
5
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan
bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan
tantangan dan akhirnya dilantik. “Ini akan jadi pengalaman saya yang luar
biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.
6
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa
Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam
menyelesaikan tantangan. “Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari
adik-adik, mereka enggan sekali untuk mengeluh. Selamat buat adik-adik,
semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. [lis]
|
3
|
Sumber berita
|
1
Jihan Ayu Kelas XI APk 2
2
Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa Kang To
|
2.
Menemukan ciri
kebahasaan keterangan dalam teks berita.
No
|
Paragraf
|
Keterangan
|
||||
waktu
|
Tempat
|
Tujuan
|
Cara
|
Alat
|
||
1
|
1
Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada hari Sabtu dan Minggu,
16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro
melaksanakan ujian sekaligus pelantikan bagi
Bantara dan Laksana Penegak.
2
Proses ujian dan pelantikan
tersebut dilaksanakan di beberapa titik tempat yang berbeda, yaitu di SMKN 1
Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa
Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan,
Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
hari Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei
2015
|
di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang
Maibit Kecamatan Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko
dan pelantikan di Puncak Bulung, Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten
Tuban.
|
bagi
|
-
|
-
|
2
|
1
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X
dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengankegiatan pendirian tenda di SMKN 1 Bojonegoro.
2
Dilanjutkan perjalanan dengankendaraan menuju Sendang Maibit
Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
3
Sekitar pukul 09.00 WIB peserta
sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalai beberapa ujian yang menjadi
persyaratan untuk dapat dilantik
sebagai pramuka bantara dan laksana penegak.
|
Sabtu pagi pukul 06.00 WIB
|
Sendang Maibit Kecamatan Rengel
Kabupaten Tuban
|
untuk
|
dengan kendaraan,
kegiatan
|
dengan
|
3
|
1
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan denganberjalan kaki dari Sendang
Maibit menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
2
Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal.
3
Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk apapun, kecuali peta
buta.
4
Adapun long march yang ditempuh tersebut dilanjutkan lagi menuju puncak
Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
tengah hari
|
Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan
Soko, Kabupaten Tuban.
di Desa Gununganyar, kecamatan
Soko, Kabupaten Tuban
di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko,
Kabupaten Tuban.
|
-
|
dengan berjalan kaki
|
dengan,
tanpa
|
4
|
1
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5 jam, pada pukul 17.30
WIN para peserta mampu mencapai Puncak Bulung yang menjadi tujuan akhir
sekaligus tempat pelantikan.
2
Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat
dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
|
selama hampir 5 jam, pada pukul
17.30 WIN
|
di SMKN 1 Bojonegoro.
|
-
|
-
|
-
|
5
|
1
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat.
2
Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera
Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta
dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
|
Tepat diiringi senja
|
di bawah gagahnya kibaran bendera
Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit
|
-
|
-
|
-
|
6
|
1
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan
bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menyelesaikan
tantangan dan akhirnya dilantik.
2
“Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa, menyelesaikan tantangan
dan akhirnya dilantik,” katanya.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
1
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa
Kang To merasa puas dan bangga atas kesungguhan para peserta dalam
menyelesaikan tantangan.
2
“Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari adik-adik, mereka enggan
sekali untuk mengeluh.
3
Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,”
tuturnya. [lis]
|
-
|
di SMKN 1 Bojonegoro
|
untuk
|
-
|
-
|
3.
Menemukan ciri
kebahasaan (verba transitif dan verba pewarta).
No
|
Paragraf
|
Verba
|
|
Transitif
|
Pewarta
|
||
1
|
1
Sesuai program kerja yang telah disusun, maka pada hari Sabtu dan Minggu,
16-17 Mei 2015, Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bojonegoro melaksanakan ujian sekaligus
pelantikan bagi Bantara dan Laksana Penegak.
2
Proses ujian dan pelantikan tersebut dilaksanakan di beberapa titik
tempat yang berbeda, yaitu di SMKN 1 Bojonegoro, di Sendang Maibit Kecamatan
Rengel Tuban, di Tunjungan, Desa Gununganyar Kecamatan Soko dan pelantikan di
Puncak Bulung, Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
|
melaksanakan
|
-
|
2
|
1
Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 45 siswa yang terdiri dari kelas X
dan kelas XI ini dimulai pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dengan kegiatan pendirian
tenda di SMKN 1 Bojonegoro.
2
Dilanjutkan perjalanan dengan kendaraan menuju Sendang Maibit Kecamatan
Rengel Kabupaten Tuban.
3
Sekitar pukul 09.00 WIB peserta
sampai di Sendang Maibit dan langsung menjalani beberapa ujian yang menjadi persyaratan untuk dapat dilantik sebagai pramuka bantara
dan laksana penegak.
|
Menjalani
menjadi
|
-
|
3
|
1
Setelah lewat tengah hari peserta wajib menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dari Sendang Maibit
menuju Tunjungan di Desa Gununganyar, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
2
Rute yang dilalui cukup sulit dan terjal.
3
Peserta dihadapkan pada tantangan bahwa perjalanan mereka tanpa petunjuk
apapun, kecuali peta buta.
Adapun long march yang ditempuh tersebut
dilanjutkan lagi menuju puncak Bulung di Desa Nguruhan, Kecamatan Soko,
Kabupaten Tuban.
|
menempuh
|
-
|
4
|
1
Akhirnya setelah proses long march selama hampir 5 jam, pada pukul 17.30
WIN para peserta mampu mencapai
Puncak Bulung yang menjadi tujuan
akhir sekaligus tempat pelantikan.
2
Dari 45 peserta, akhirnya semuanya berhasil menyelesaikan ujian dan dapat
dilantik sebagai pramuka bantara dan laksana penegak di SMKN 1 Bojonegoro.
|
Mencapai
menjadi
|
-
|
5
|
1
Pelantikan sendiri berlangsung sederhana tetapi sangat hikmat.
2
Tepat diiringi senja yang mulai datang, di bawah gagahnya kibaran bendera
Merah Putih, ditambah deru angin kencang, di atas bukit, jadilah para peserta
dilantik sebagai Pramuka Bantar dan Laksana Penegak.
|
-
|
-
|
6
|
1
Salah satu peserta yang bernama Jihan Ayu Kelas XI APk 2, menuturkan bahwa dia merasakan kepuasan tersendiri ketika
berhasil menyelesaikan tantangan
dan akhirnya dilantik.
2
“Ini akan jadi pengalaman saya yang luar biasa, menyelesaikan tantangan dan akhirnya dilantik,” katanya.
|
Merasakan
menyelesaikan
|
Menuturkan
katanya
|
7
|
1
Sementara itu, Pembina Pramuka di SMKN 1 Bojonegoro yang akrab disapa
Kang To merasa puas dan bangga
atas kesungguhan para peserta dalam menyelesaikan tantangan.
2
“Ini semangat yang benar-benar luar biasa dari adik-adik, mereka enggan
sekali untuk mengeluh.
3
Selamat buat adik-adik, semoga ,menjadi pribadi yang lebih baik,”
tuturnya. [lis]
|
merasa
|
-
|
Agro Guna Hadir Untuk Masyarakat
Kontributor: Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Bojonegoro memang bukan daerah yang dingin, namun juga masih bisa menghasilkan sayur mayur yang biasa ditanam di daerah dataran tinggi, bahkan hasilnya sudah mulai merambah ke luar Bojonegoro. Kini juga telah hadir kebun sayur mayur dengan diberi nama Agro Guna yang terletak di Jalan Ahmad Yani atau lebih tepatnya di timur SPBU Kalianyar Kapas.
Banyak jenis sayur dan buah yang ditanam di perkebunan ini, seperti Bayam merah, Slada, Terong Sayur, Kembang Kol, Timun Baibe, Kaylan, Pepaya California, Kacang almon, Ginseng dan Buncis. Kebun dengan tanah seluas 5 hektar ini mampu menjadi salah satu pemasok hasil pertanian organik di Bojonegoro mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu.
"Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan disini, sebab selama masih bisa ditanam dan bertahan maka akan ditanam di agro guna," kata salah satu penjaga, Kamto.
Dalam penanaman di Agro guna ini tanahnya tertutup plastik, kemudian di atasnya ditutupi dengan paranet.Di sela-sela paranet itulah dahan-dahan tumbuhan nantinya muncul.Setiap minggu, hasilnya sudah bisa dipetik dan dijual di beberapa tempat swalayan yang ada disekitar Bojonegoro dan Tuban.
"Untuk sayuran organiknya, selain melayani masyarakat umum, Agro Guna lah yang menyuplai sayuran di sebuah swalayan Samudra, Tuban," imbuhya.
Meski terbilang baru, namun tempat yang baru berdiri 3 tahun lalu ini, sudah mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Agro Guna. Hadirnya tempat seperti ini memang di khususkan untuk warga Bojonegoro, agar sebelumnya yang belum mengetahui jenis tanaman dan tumbuh-tumbuhan seperti Pepaya calnifora, maka akan tahu.
"Setiap hari ada sekitar 20 orang yang berkunjung kesini," ujar pria asal Desa Banjarrejo ini. [ifa/mu]
blokBojonegoro.com - Bojonegoro memang bukan daerah yang dingin, namun juga masih bisa menghasilkan sayur mayur yang biasa ditanam di daerah dataran tinggi, bahkan hasilnya sudah mulai merambah ke luar Bojonegoro. Kini juga telah hadir kebun sayur mayur dengan diberi nama Agro Guna yang terletak di Jalan Ahmad Yani atau lebih tepatnya di timur SPBU Kalianyar Kapas.
Banyak jenis sayur dan buah yang ditanam di perkebunan ini, seperti Bayam merah, Slada, Terong Sayur, Kembang Kol, Timun Baibe, Kaylan, Pepaya California, Kacang almon, Ginseng dan Buncis. Kebun dengan tanah seluas 5 hektar ini mampu menjadi salah satu pemasok hasil pertanian organik di Bojonegoro mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu.
"Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan disini, sebab selama masih bisa ditanam dan bertahan maka akan ditanam di agro guna," kata salah satu penjaga, Kamto.
Dalam penanaman di Agro guna ini tanahnya tertutup plastik, kemudian di atasnya ditutupi dengan paranet.Di sela-sela paranet itulah dahan-dahan tumbuhan nantinya muncul.Setiap minggu, hasilnya sudah bisa dipetik dan dijual di beberapa tempat swalayan yang ada disekitar Bojonegoro dan Tuban.
"Untuk sayuran organiknya, selain melayani masyarakat umum, Agro Guna lah yang menyuplai sayuran di sebuah swalayan Samudra, Tuban," imbuhya.
Meski terbilang baru, namun tempat yang baru berdiri 3 tahun lalu ini, sudah mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Agro Guna. Hadirnya tempat seperti ini memang di khususkan untuk warga Bojonegoro, agar sebelumnya yang belum mengetahui jenis tanaman dan tumbuh-tumbuhan seperti Pepaya calnifora, maka akan tahu.
"Setiap hari ada sekitar 20 orang yang berkunjung kesini," ujar pria asal Desa Banjarrejo ini. [ifa/mu]
1.
Mencari hubungan
antara struktur teks berita dengan peristiwa yang terjadi.
v Orientasi berita, merupakan pembuka
tentang hal yang akan diberitakan.
v Peristiwa, merupakan tahap
inti dari berita. Pada tahap ini berita dinarasikan sedemikian rupa hingga
tersaji beberapa fakta yang dimunculkan kemudian.
v Sumber Berita, sumber berita
tidak selalu berada di akhir berita, ia bisa berada di dalam berita itu
sendiri.
No
|
Struktur teks
|
Kalimat dalam
teks
|
1
|
Orientasi
|
Bojonegoro memang bukan daerah yang
dingin, namun juga masih bisa menghasilkan sayur mayur yang biasa ditanam di
daerah dataran tinggi, bahkan hasilnya sudah mulai merambah ke luar
Bojonegoro. Kini juga telah hadir kebun sayur mayur dengan diberi nama Agro
Guna yang terletak di Jalan Ahmad Yani atau lebih tepatnya di timur SPBU
Kalianyar Kapas.
|
2
|
Peristiwa
|
1
Banyak jenis sayur dan buah yang ditanam di perkebunan ini, seperti Bayam
merah, Slada, Terong Sayur, Kembang Kol, Timun Baibe, Kaylan, Pepaya
California, Kacang almon, Ginseng dan Buncis. Kebun dengan tanah seluas 5
hektar ini mampu menjadi salah satu pemasok hasil pertanian organik di
Bojonegoro mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu.
2
"Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan disini, sebab selama
masih bisa ditanam dan bertahan maka akan ditanam di agro guna," kata
salah satu penjaga, Kamto.
3
Dalam penanaman di Agro guna ini tanahnya tertutup plastik, kemudian di
atasnya ditutupi dengan paranet. Di sela-sela paranet itulah dahan-dahan
tumbuhan nantinya muncul. Setiap minggu, hasilnya sudah bisa dipetik dan
dijual di beberapa tempat swalayan yang ada disekitar Bojonegoro dan Tuban.
4
"Untuk sayuran organiknya, selain melayani masyarakat umum, Agro
Guna lah yang menyuplai sayuran di sebuah swalayan Samudra, Tuban,"
imbuhya.
5
Meski terbilang baru, namun tempat yang baru berdiri 3 tahun lalu ini,
sudah mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Agro Guna. Hadirnya
tempat seperti ini memang di khususkan untuk warga Bojonegoro, agar
sebelumnya yang belum mengetahui jenis tanaman dan tumbuh-tumbuhan seperti
Pepaya calnifora, maka akan tahun
6
"Setiap hari ada sekitar 20 orang yang berkunjung kesini," ujar
pria asal Desa Banjarrejo ini. [ifa/mu]
|
3
|
Sumber berita
|
1
kata salah satu penjaga, Kamto
2
pria asal Desa Banjarrejo
|
2.
Menemukan ciri kebahasaan
keterangan dalam teks berita.
No
|
Paragraf
|
Keterangan
|
||||
waktu
|
Tempat
|
Tujuan
|
Cara
|
Alat
|
||
1
|
1
Bojonegoro memang bukan daerah yang dingin, namun juga masih bisa
menghasilkan sayur mayur yang biasa ditanam di daerah dataran tinggi, bahkan
hasilnya sudah mulai merambah ke luar Bojonegoro.
2
Kini juga telah hadir kebun sayur mayur dengan diberinama Agro Guna yang terletak di Jalan Ahmad Yani
atau lebih tepatnya di timur SPBU Kalianyar Kapas.
|
-
|
di Jalan Ahmad Yani atau lebih
tepatnya di timur SPBU Kalianyar Kapas.
|
-
|
dengan diberi
|
dengan
|
2
|
1
Banyak jenis sayur dan buah yang ditanam di perkebunan ini, seperti Bayam
merah, Slada, Terong Sayur, Kembang Kol, Timun Baibe, Kaylan, Pepaya
California, Kacang almon, Ginseng dan Buncis.
2
Kebun dengan tanah seluas 5 hektar
ini mampu menjadi salah satu pemasok hasil pertanian organik di Bojonegoro
mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu.
|
tahun 2012 lalu
|
di perkebunan
di Bojonegoro
|
-
|
-
|
-
|
3
|
1
"Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan disini, sebab selama
masih bisa ditanam dan bertahan maka akan ditanam di agro guna," kata
salah satu penjaga, Kamto.
|
-
|
di agro guna
|
-
|
-
|
-
|
4
|
1
Dalam penanaman di Agro guna ini tanahnya tertutup plastik, kemudian di
atasnya ditutupi dengan paranet.
2
Di sela-sela paranet itulah dahan-dahan tumbuhan nantinya muncul.
3
Setiap minggu, hasilnya sudah bisa dipetik dan dijual di beberapa tempat
swalayan yang ada disekitar Bojonegoro dan Tuban.
|
Setiap minggu
|
di Agro guna
disekitar Bojonegoro dan Tuban
di beberapa tempat swalayan
|
-
|
dengan paranet
|
dengan
|
5
|
1
"Untuk sayuran
organiknya, selain melayani masyarakat umum, Agro Guna lah yang menyuplai
sayuran di sebuah swalayan Samudra, Tuban," imbuhya.
|
-
|
di sebuah swalayan Samudra, Tuban
|
Untuk
|
-
|
-
|
6
|
1
Meski terbilang baru, namun tempat yang baru berdiri 3 tahun lalu ini,
sudah mampu menarik minat masyarakat untuk
berkunjung ke Agro Guna.
2
Hadirnya tempat seperti ini memang di khususkan untuk warga Bojonegoro, agar sebelumnya yang belum mengetahui
jenis tanaman dan tumbuh-tumbuhan seperti Pepaya calnifora, maka akan tahu.
|
3 tahun lalu
|
di khususkan untuk warga
Bojonegoro
|
untuk
|
-
|
-
|
7
|
1
"Setiap hari ada sekitar 20 orang yang berkunjung kesini," ujar
pria asal Desa Banjarrejo ini. [ifa/mu]
|
Setiap hari
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3.
Menemukan ciri
kebahasaan (verba transitif dan verba pewarta).
No
|
Paragraf
|
Verba
|
|
Transitif
|
Pewarta
|
||
1
|
1
Bojonegoro memang bukan daerah yang dingin, namun juga masih bisa menghasilkan sayur mayur yang biasa
ditanam di daerah dataran tinggi, bahkan hasilnya sudah mulai merambah ke luar Bojonegoro.
2
Kini juga telah hadir kebun sayur mayur dengan diberi nama Agro Guna yang
terletak di Jalan Ahmad Yani atau lebih tepatnya di timur SPBU Kalianyar
Kapas.
|
Menghasilkan
merambah
|
-
|
2
|
1
Banyak jenis sayur dan buah yang ditanam di perkebunan ini, seperti Bayam
merah, Slada, Terong Sayur, Kembang Kol, Timun Baibe, Kaylan, Pepaya
California, Kacang almon, Ginseng dan Buncis.
2
Kebun dengan tanah seluas 5 hektar ini mampu menjadi salah satu pemasok hasil pertanian organik di Bojonegoro
mulai dirintis sejak tahun 2012 lalu.
|
menjadi
|
-
|
3
|
1
"Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan disini, sebab selama
masih bisa ditanam dan bertahan maka akan ditanam di agro guna," kata salah satu penjaga, Kamto.
|
-
|
kata salah satu penjaga, Kamto
|
4
|
1
Dalam penanaman di Agro guna ini tanahnya tertutup plastik, kemudian di
atasnya ditutupi dengan paranet.
2
Di sela-sela paranet itulah dahan-dahan tumbuhan nantinya muncul.
3
Setiap minggu, hasilnya sudah bisa dipetik dan dijual di beberapa tempat
swalayan yang ada disekitar Bojonegoro dan Tuban.
|
-
|
-
|
5
|
1
"Untuk sayuran organiknya, selain melayani masyarakat umum, Agro Guna lah yang menyuplai sayuran di
sebuah swalayan Samudra, Tuban," imbuhya.
|
melayani
|
imbuhya
|
6
|
1
Meski terbilang baru, namun tempat yang baru berdiri 3 tahun lalu ini,
sudah mampu menarik minat
masyarakat untuk berkunjung ke Agro Guna.
2
Hadirnya tempat seperti ini memang di khususkan untuk warga Bojonegoro,
agar sebelumnya yang belum mengetahui
jenis tanaman dan tumbuh-tumbuhan seperti Pepaya calnifora, maka akan tahu.
|
Menarik
mengetahui
|
-
|
7
|
1
"Setiap hari ada sekitar 20 orang yang berkunjung kesini," ujar pria asal Desa Banjarrejo ini.
[ifa/mu]
|
ujar
|
NAMA : ELA MAESAROH
KELAS : XII TKJ-1
ABSEN : 15
SEKOLAH : SMKN 1
BAURENO
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar